• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Perkawinan Anak: Kutukan Abadi di Bumi Gora

img

Zonaberita.web.id Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Disini mari kita eksplorasi zonaNews, Perkawinan Anak, Masalah Sosial yang sedang viral. Artikel Ini Menyajikan zonaNews, Perkawinan Anak, Masalah Sosial Perkawinan Anak Kutukan Abadi di Bumi Gora Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Perkawinan anak di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menjadi permasalahan serius. Pengadilan Tinggi Agama NTB mencatat tingginya permohonan pengesahan perkawinan, yang kemudian diajukan ke Pengadilan Agama setempat untuk isbat nikah.

Perkawinan usia dini merampas hak anak, seperti pendidikan. Nara, seorang penyintas perkawinan anak, menjadi contoh nyata. Ia terpaksa putus sekolah dan menjadi kepala keluarga di usia muda.

Sara, penyuluh anti perkawinan anak, berjuang menghentikan siklus ini di Lombok Utara. Ia menegaskan bahwa perkawinan anak adalah bentuk terorisme gender yang merampas hak perempuan.

Isbat nikah menjadi cara mengakali larangan perkawinan anak. Namun, hal ini justru melanggengkan praktik yang merugikan perempuan. Isbat nikah merampas kesehatan seksual dan reproduksi, masa depan, serta mimpi pendidikan.

Hartiningsih, Ketua Divisi Pengembangan Organisasi LPA Lombok Utara, menyoroti manipulasi wali hakim dalam kasus perkawinan anak. Ayah Rona, yang bekerja di Malaysia, tidak dapat hadir dalam pernikahan anaknya.

Santai, sebuah yayasan yang mendampingi korban perkawinan anak, meminta agar perempuan yang diculik dikembalikan dan pernikahan dibatalkan. Namun, budaya yang salah diartikan seringkali menjadi penghalang.

Nara, yang kini memiliki dua anak lulusan S1, menjadi bukti bahwa perkawinan anak dapat memutus siklus kemiskinan dan ketidakadilan. Ia berharap kisah hidupnya dapat menginspirasi orang lain untuk menghentikan praktik berbahaya ini.

Terima kasih atas kesabaran Anda membaca perkawinan anak kutukan abadi di bumi gora dalam zonanews, perkawinan anak, masalah sosial ini hingga selesai Silakan aplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari kembangkan potensi diri dan jaga kesehatan mental. share ke temanmu. Terima kasih

© Copyright 2024 - Zona Berita - Indeks Informasi Terkini dan Terbaru Hari Ini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.