Perkawinan Anak: Kutukan Abadi di Bumi Gora

Zonaberita.web.id Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Sekarang saya akan membahas perkembangan terbaru tentang zonaNews, Perkawinan Anak, Masalah Sosial. Artikel Yang Fokus Pada zonaNews, Perkawinan Anak, Masalah Sosial Perkawinan Anak Kutukan Abadi di Bumi Gora Jangan lewatkan informasi penting
Perkawinan anak di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menjadi permasalahan serius. Pengadilan Tinggi Agama NTB mencatat tingginya permohonan pengesahan perkawinan, yang kemudian diajukan ke Pengadilan Agama setempat untuk isbat nikah.
Perkawinan usia dini merampas hak anak, seperti pendidikan. Nara, seorang penyintas perkawinan anak, menjadi contoh nyata. Ia terpaksa putus sekolah dan menjadi kepala keluarga di usia muda.
Sara, penyuluh anti perkawinan anak, berjuang menghentikan siklus ini di Lombok Utara. Ia menegaskan bahwa perkawinan anak adalah bentuk terorisme gender yang merampas hak perempuan.
Isbat nikah menjadi cara mengakali larangan perkawinan anak. Namun, hal ini justru melanggengkan praktik yang merugikan perempuan. Isbat nikah merampas kesehatan seksual dan reproduksi, masa depan, serta mimpi pendidikan.
Hartiningsih, Ketua Divisi Pengembangan Organisasi LPA Lombok Utara, menyoroti manipulasi wali hakim dalam kasus perkawinan anak. Ayah Rona, yang bekerja di Malaysia, tidak dapat hadir dalam pernikahan anaknya.
Santai, sebuah yayasan yang mendampingi korban perkawinan anak, meminta agar perempuan yang diculik dikembalikan dan pernikahan dibatalkan. Namun, budaya yang salah diartikan seringkali menjadi penghalang.
Nara, yang kini memiliki dua anak lulusan S1, menjadi bukti bahwa perkawinan anak dapat memutus siklus kemiskinan dan ketidakadilan. Ia berharap kisah hidupnya dapat menginspirasi orang lain untuk menghentikan praktik berbahaya ini.
Selesai sudah pembahasan perkawinan anak kutukan abadi di bumi gora yang saya tuangkan dalam zonanews, perkawinan anak, masalah sosial Siapa tau ini jadi manfaat untuk kalian selalu berinovasi dalam pembelajaran dan jaga kesehatan kognitif. Jika kamu suka Sampai bertemu di artikel menarik berikutnya. Terima kasih.